Minggu, 01 Juli 2018

Hari Pertama UAS, Banyak Mahasiswa Belum Siap

Jakarta- Senin (2/7); Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta (STAH DNJ) sedang melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS) hari pertama.

Ujian ini diikuti oleh seluruh mahasiswa/i STAH DNJ, ujian ini akan menentukan nilai untuk melanjutkan ke-semester selanjutnya. Namun, sampai hari ini masih banyak mahasiswa/i yang masih belum mengambil kartu ujian untuk bisa mengikuti UjianAkhir Semester (UAS).
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Walaupun banyak dari mahasiswa/i yang siap mengikuti ujian ini. “Persiapan yang saya lakukan untuk UAS ini ya belajar dan mengerjakan soal-soal tahun lalu dan minimal setiap hari saya belajar 1 jam,” ujar ENi Kusti Rahayu mahasiswi semester enam.
“Menurut pendapat saya kebanyakan dari mahasiswa masih belum pada siap, karena kebanyakan dari mereka belajarnya dadakan, sukanya kerjar kebut semalam dan keliahatannya dikampus itu baru pada belajar, kalau dirumah lebih senang untuk beristirahat dan tidur,” ungkap Eni Kusti Rahayu.

“Materi yang diujikan dalam UAS juga dibuat banyak banget dan lebih komplit dari yang kemarin dan enggak spesifik, dibuat muter-muter dan bikin mahasiswa pusing. Tetapi kalau belajar pasti juga mahasiswa bisa mengerjakannya,” jelas Eni Kusti Rahayu. Bahwa banyak mayoritas mahasiswa/i yang belum siap menghadapi UAS.
Sundari Janur Anggita

Rabu, 23 Mei 2018

Mahasiswa Bali Lakukan Riset 3D Printing Logam dan Touchpad Dari Bahan Tekstil

Jakarta-  Rabu, (23/05/2018) Media ramai membicarakan seorang mahasiswa asal Indonesia yang sedang melakukan riset di Jerman.
Putu Teguh Satria Adi adalah mahasiswa Indonesia asal Bali yang beruntung dengan mendapat kesempatan untuk melakukan riset di Universitas yang ada di Jerman dan  kini Ia sedang menempuh studi di RWTH Aachen, Jerman. Di kampus yang terkemuka dalam bidang teknik ini, Putu Teguh terlibat dalam dua penelitian, yakni 3D Printing logam dan juga touchpad dari bahan tekstil.


(Putu Teguh Satria Adi : STAH News)

Saat ditanya oleh media kenapa tertarik kuliah di Teknik Mesin RWTH Aachen?
Ia menjawab "Karena selain saya tertarik dengan fisika saya juga sangat terkesan dengan teknologi-teknologi masa depan. Dan saya melihat teknik mesin adalah salah satu pintu awal untuk menuju kesana. Saya memilih RWTH Aachen karena universitas ini adalah salah satu yang terbaik di dunia untuk bidang teknik mesin. Tidak hanya karena perkuliahannya tetapi juga institusi risetnya. RWTH Aachen punya banyak institusi riset ternama, yang lokasinya di sekitar kampus. Fokus penelitian semua institusi riset disini sangat relevan dengan kebutuhan industri".

Selain itu Putu Teguh juga menjelaskan tentang bagaimana awalnya ia melakukan riset touchpad dari bahan tekstil
"Awalnya ini hanya sebatas tugas kuliah wajib di semester 6, yang disebut project thesis. Tema yang saya garap disini adalah textile touchpad, yaitu sensor sentuh yang bisa diintegrasikan dengan tekstil di kehidupan sehari-hari. Mulai dari interior mobil bahkan nantinya diharapkan bisa diterapkan di pakaian. Sebenarnya sudah ada yang dikomersilkan, misalnya Project Jaquard yang merupakan kerjasama antara Google dan Levi's".


(Putu Teguh Satria Adi : STAH News)

Dari sekian banyaknya tema, Ia memilih tema pengembangan textile touchpad karena ini merupakan riset dasar yang memungkinkan kami memulai benar-benar dari nol. Tentu juga setelah mempertimbangkan kualitas supervisor dan institut riset ITA (Institut untuk Teknologi Tekstil) yang proyek-proyeknya sangat visionaris dan berkelanjutan.
Dengan dukungan yang luar biasa dari supervisor kami dan kerja sama yang sinergis dengan rekan-rekan saya yang sekaligus sahabat dekat saya, kerja kami melampaui target dasar tugas kuliah dan bahkan mampu sejajar dengan riset-riset mahasiswa S3 yang ada di Aachen dalam ajang Innovation Award. Kami berhasil menjadi finalis saat itu. 

Baginya berkuliah di Jerman tidak terlepas dari berbagai kendala dan kesulitan. Tantangan tidak hanya menyangkut situasi saya sebagai perantau yaitu: hidup mandiri, berada jauh dari keluarga dan teman-teman serta tidak bisa aktif kehidupan berbudaya dan beragama di daerahnya sebagai orang Bali. Tidak dapat  dipungkiri tantangan juga datang dari tingkat kesulitan kegiatan perkuliahan serta integrasi dengan rekan-rekan riset di sini.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, kiat-kiat yang Ia lakukan adalah, pertama, Ia berusaha merubah perspektif. Putu selalu melihat keberadaannya disina sebagai kesempatan yang sangat amat besar untuk melihat hal baru dan berusaha selangkah lebih maju tiap harinya, atau singkatnya belajar dan belajar.
Kedua, komunikasi aktif. Berada dalam lingkaran orang-orang hebat disini, tentunya ekspektasi mereka sangat besar. Dia juga tidak pernah mengalami diskriminasi tetapi lebih ke harapan mereka bahwa kualitasnya sejajar. Dari yang ia lihat, bagi mereka tidak terlalu penting siapa yang lebih baik dari siapa. Yang ada hanya yang tahu lebih dulu atau yang belum tahu. Karena itu orang Jerman sangat menekankan komunikasi yang baik. Kalau mereka lebih paham, mereka dengan senang hati memberi tahu tanpa menggurui tapi kalau ada yang mereka belum ketahui, mereka akan langsung bertanya tanpa ragu. Hal-hal positif seperti itu yang selalu saya berusaha untuk tiru.
Ketiga, kemandirian juga sangat penting.

Terakhir juga adalah efektifitas dalam bekerja. Di tengah-tengah kesibukannya dan rekan-rekan risetnya, Putu harus mampu membuat perencanaan untuk beberapa waktu ke depan.
Wawancara dilakukan oleh Nurzakiah Ahmad
(detiknews.com 23/05/2018 17:40)

(Sundari Janur Anggita)

Minggu, 20 Mei 2018

Tabrakan Bruntun 10 Kendaraan di Tol Kebon Jeruk Jakarta (Tugas)

Jakarta- Sebuah kecelakaan beruntun terjadi di jalan tol Kebon Jeruk, Senin, (21/05/2018)  pagi hari tadi sekitar pukul 10.00 WIB, yang melibatkan 10 kendaraan roda empat. Lokasi kecelakaan beruntun ada di bahu jalan tol ke arah Jakarta.

Hasil gambar untuk kecelakaan beruntun kebon jeruk
(STAH News)

Dalam peristiwa kecelakaan ini terdapat 2 pengemudi mobil yang tewas seketika dan pengemudi lainnya mengalami luka-luka. Menurut keterangan saksi kecelakaan ini bermula ketika pengendara mobil sedan mengendarai mobilnya dalam keadaan mengantuk, sehingga ia kehilangan keseimbangan dan mengerem mendadak untuk menghindari mobil yang ada di depannya. Namun dari arah yang sama terdapat mobil boks yang mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang tinggi, sehingga seketika ia langsung menabrak mobil sedan yang mengerem mendadak tersebut, dan disusul oleh 2 minibus, 2 mobil boks dan 4 sedan yang ada dibelakangnya.

Hasil gambar untuk kecelakaan beruntun kebon jeruk
(STAH News)

Akibat dari kecelakaan tersebut terjadi kemacetan panjang sampai 7 KM. Menurut petugas call center Jasa Marga, Dwi menyatakan bahwa "Benar masih ada evakuasi truk di Tol Kebon Jeruk arah Jakarta" saat di hubungi melalui telepon.

(Sundari Janur Anggita)

Jumat, 18 Mei 2018

JANGAN MENYESALI HIDUP


JANGAN MENYESALI HIDUP
 oleh:
Sundari Janur Anggita

Kehidupan adalah sebuah proses, sebuah kesempatan yag diberikan oleh Tuhan kepada kita, agar kita tahu siapa diri kita, siapa Tuhan kita, dan yang paling penting adalah apa tujuan kita diciptakan. Ketika seseorang bertanya tentang kehidupan, maka seketika akan muncul pertanyaan “Apakah hidup perlu dimaknai?”. Pertanyaan tersebut sering kali difikiran oleh banyak orang, saya adalah salah satu orang yang sering memikirkan pertanyaan tersebut. Saya selalu percaya bahwa Tuhan menciptakan kita didunia ini bukan hanya sekedar untuk hidup melainkan ada tujuan besar dibalik itu semua, yaitu kita harus mencari makna dari hidup kita. Sebagian orang berprinsip hidup “go with the flow” menjalani hidup apa adanya. Ungkapan go with the flow sebenarnya ungkapan yang sangat baik, tapi ungkapan ini hanya pas untuk orang-orang yang hidup hanya untuk sekedar mencari rasa nyaman dalam hidupnya, hidup yang biasa dan terkesan biasa-biasa saja.
            Saya selalu berfikir jika kita menikmati hidup yang kita jalani, maka hidup ini akan terasa sangat indah, meskipun terkadang banyak sekali rintangan yang harus kita hadapi. Dan saat itu juga banyak orang yang mengatakan bahwa hidup ini sangat kejam, bahkan sebagian dari mereka sampai menyalahkan Tuhan karena mereka dilahirkan dengan segala kekurangan. Mereka tidak pernah mengerti untuk apa sebenarnya mereka hidup. Karena kekurangan yang mereka alami maka banyak dari mereka yang menyesali hidup. Merunut saya hanya orang-orang yang tidak pernah bersyukur yang menyesal karena telah lahir ke dunia ini. Jika kita bisa selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini, maka kita bisa menikmati hidup kita. Namun jika kita selalu mengeluhkan hidup kita maka kehidupan yang kita jalanipun akan terasa sangat kejam bagi kita.
            Sebagai seorang mahasiswa yang jauh dari keluarga, saya sangat bersyukur karena saat ini saya bisa seperti ini. Jika saya tidak bisa menikmati kehidupan saya saat ini, mungkin saya tidak akan berada disini. Saya sempat berfikir hidup ini kejam, karena selama saya berada jauh dari orang tua banyak sekali hal-hal yang mengharuskan saya untuk bisa hidup mandiri. Sedangkan selama saya berada didekat orang tua, saya selalu mendapatkan kenyamanan sehingga saya tidak mengerti apa arti hidup sesungguhnya. Sekarang setelah pergi jauh dari orang tua banyak sekali pelajaran hidup yang saya dapatkan. Saya jadi mengerti betapa pentingnya saya harus memaknai hidup, karena dengan memaknai hidup saya bisa menjadi seseorang yang jauh lebih baik dan terhindar dari fikiran untuk menyesali hidup yang diberikan oleh Tuhan untuk saya.
            Selain itu memaknai hidup juga membuat saya jadi lebih menghargai sesuatu yang saya miliki. Saya bersyukur karena di setiap kesulitan yang sedang menimpa masih banyak orang yang peduli dan mau membantu saya untuk keluar dari kesulitan saya. Dan diantara orang-orang tersebut salah satu yang selalu memberikan saya motivasi adalah keudua orang tua saya dan keluarga serta orang-orang terdekat yang sangat saya sayangi. Bagi saya orang tua adalah segalanya, karna mereka saya dapat merasakan hidup, dari mereka saya belajar bagaimana caranya saya menghadapi hidup yang katanya terkenal sangat kejam ini. Orang tua selalu memberikan semangat untuk anaknya dalam segala hal, mereka selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Banyak sekali pegorbanan yang mereka lakukan untuk anaknya.
            Jika saya diberikan kesempatan untuk mewujudkan rasa sayang saya kepada orang tua saya, banyak sekali hal yang ingin saya lakukan. Bahkan semua hal yang akan saya lakukanpun tidak sebanding dengan pengorbanan yang mereka berikan kepada saya. Tapi saya selalu berusaha untuk membut orang tua saya selalu tersenyum bangga karena keberhasilan saya. Saya berjanji suatu saat nanti saya akan membuat mereka bahagia dengan apa yang saya dapatkan. Saya sangat tidak mengerti dengan seorang anak yang tidak mau menghormati orang tuanya. Bahkan ada seorang anak yang malu mengakui orang tuanya ketika anak tersebut menjadi seorang yang sukses, mereka tidak berfikir bahwa mereka bisa ada didunia ini karena orang tuanya.
            Namun disaat dia sudah gagal dari kesuksesaannya mereka baru sadar dan menyesali dengan apa yang telah mereka lakukan kepada orang tua mereka. Bagi saya orang-orang seperti ini adalah mereka yang belum tahu arti hidup yang sebenarnya. Saya sangat terharu dengan keadaan yang ada saat ini, banyak sekali orang yang melakukan tindakan yang sangat merugikan dirinya sendiri hanya karena mereka menyesal telah lahir di dunia ini. Salah satu contohnya saat ini banyak orang yang melakukan bunuh diri hanya karena mereka depresi, tidak mampu menerima kesulitan yang mereka dapatkan bahkan hanya karena mereka merasa sakit hati dalam percintaan.
            Sebenarnya jika mereka mau berserah diri, bersyukur, dan menjalani hidup dengan ikhlas maka mereka akan mendapatkan kebahagiaan. Jika kita selalu berfikir hidup ini tak adil, kejam, penuh dengan kesulitan, maka semua itu akan menimpa pada diri kita, karena sugesti kita adalah doa kita kepada Tuhan. Maka dari itu jika kita selalu berfikir positif  maka kita akan mendapatkan arti hidup yang sebenarnya. Hidup yang indah, bahagia, nyaman dan aman adalah impian semua orang. Semua itu bisa kita dapatkan jika kita bersungguh-sunguh dalam menjalani apa yang di berikan kepada kita.
            Jadi untuk apa kita menyesali hidup jika sebenarnya kita sudah mendapatkan apa yang kita inginkan. Jangan pernah berfikir bahwa Tuhan itu tak adil, jangan pernah menyalahkan siapapun, karena sesungguhnya yang membuat hidup ini tak adil adalah diri kita sendiri. Maka dari itu coba belajarlah memaknai hidup, hargai orang-orang disekitarmu, syukuri apa yang kamu miliki saat ini, dan jagalah semua itu. Ketika kesulitan datang menghampiri, ingatlah banyak orang yang menyangi kita, terutama orang tua kita, mereka sangat mengharapkan kesuksesan anaknya. Jadi jangan pernah melakukan hal-hal yang membuat sulit hidupmu sendiri.
Always do your best, and let God do next and The more we are grateful, the more happiness we get.


(Sundari Janur Anggita_10.01)


Jumat, 27 April 2018

Anak Muda Pandai Pahami Makna Toleransi

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa dalam hidup kemajemukan yang diperlukan  adalah kerendahatian dalam beragama. Disampaikan Menag saat membuka Temu Kebangsaan Orang Muda Tahun 2018 yang ketiga di Bogor, Jumat (27/04).

“Hidup di tengah keragaman perlu adanya toleransi dan hakekat toleransi itu adalah menghargai dan menghormati setiap perbedaan serta bukan menegasikan satu sama lain,” ujar Menag.

Menurut Menteri Agama kegiatan ini sangat strategis dalam rangka agar kaum muda lintas agama memiliki pemahaman yang baik terkait tentang agamanya masing-masing dan ajaran agama lain yang selama ini boleh jadi mereka tidak mengetahuinya.
“Dengan mereka memahami dan mengetahui lebih dalam terkait keragaman agama yang dianut sesama saudara bangsa, maka saya yakin insya Allah bisa mewujudkan kerukunan dan kedamaian di antara kita,” ujar Menag.
“Inilah salah satu cara kita memelihara, menjaga sekaligus memelihara keindonesiaan kita di tengah kemajemukan dengan mengangkat isu-isu kekinian. Harapannya dengan ketika saatnya memimpin negara bangsa ini, mereka sudah dibekali dengan wawasan yang cukup,” lanjutnya.
Acara Temu Kebangsaan Orang Muda Tahun 2018 ini pesertanya adalah anak muda yang berasal dari Komunitas lintas agama seperti PERADAH, KWI, PGI, Gusdurian, ANBTI. Bahkan di Tembang kali ini ada beberapa peserta yang berasal dari luar Jabodetabek, seperti Samarinda Kalimantan Timur dan Papua. Anak Muda yang hadir namoak begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut. Acara TEMBANG ini akan berlangsung sampai hari Minggu, 29 April 2018.
Lukman Hakim selaku menteri agama berharap kegiatan ini akan tetap berlanjut terus menerus. Dalam acara pembukaan kemarin tampak hadir  pula Kakanwil Kementerian Agama Jawa Barat Buchori dan Kepala Kankemenag Kabupaten Bogor.
(Sundari Janur Anggita)

Minggu, 22 April 2018

TEMBANG 2018

Sabtu, 21/4/2018 Anggota Temu Kebangsaan Orang Muda angkatan (TEMBANG) mensosialisasikan tentang "Mengenal Pelecehan Sosial" melalui siaran langsung di radio  93.3 RPK FM bersama  Kak Samuel dan Kak Angel dan ditemani narasumber yang merupakan anggota TEMBANG yaitu  Kak Yohana dan Kak Lola. (sumber: @orangmuda)

(sumber: @orangmuda)

(sumber : @orangmuda)

Dalam bincang-bincang yang berlangsung selama satu jam mulai pukul 12.00-13.00 WIB banyak membahas mengenai pelecehaan seksual, hal ini di sampaikan mengingat banyak sekali saat ini peexehan seksual yang di lakukan kepada anak-anak dan remaja, sehingga dengan adanya sosialisasi ini diharapkan pelecehan seksual dapat diminimalisir.

Siaran ini bisa di nikmati para pendengar melalui live streaming di www.radiopelitakasih.com dan youtube RPKFM 9630.
Salam Orang Muda
Orang Muda dan Media
Temu Kebangsaan Orang Muda

(Sundari Janur Anggita)

Sabtu, 24 Maret 2018

BERGAUL DENGAN ORANG BAIK –BAIK UNTUK MENCAPAI KEHIDUPAN TENANG DAN BAHAGIA



CHARACTER BUILDING
BERGAUL DENGAN ORANG BAIK –BAIK UNTUK MENCAPAI KEHIDUPAN TENANG DAN BAHAGIA
Dosen Pengampu:.Drs.A.A. Gde Raka Mas. M.Fil.H


Oleh:
Sundari Janur Anggita
1509.10.0038
Penerangan Agama Hindu

SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU
DHARMA NUSANTARA
JAKARTA
2016


Nama               : Sundari Janur Anggita
Mata kuliah     : Character Building
Jurusan            : Penerangan Agama Hindu
Semester          : II

Bergaul dengan Orang Baik-Baik
            Kita telah mengetahui bahwa pada hakikatnya manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, ia bisa melakukan apa saja yang sekiranya bisa membuat dirinya senang, namun tentunya tetap dengan cara yang tepat, benar, dan tidak merugikan orang lain. Dalam hal ini, sebagai makhluk individu, manusia cenderung sendiri dan tidak banyak terkena perngarug dari dunia luar di lingkungan sekitarnya, bahkan mungkin hanya individu tersebut dengan Tuhan saja yang tahu.
            Sedangkan hakikat manusia sebagai makhluk sosial adalah, kecenderungan manusia untuk melakukan hubungan timbal balik/ interaksi dengan manusia lain, baik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, ataupun kelompok dengan kelompok. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri, mereka memerlukan adanya kehadiran dan bantuan dari orang lain dengan tujuan untuk saling memenuhi kebutuhan hidup.
            Kita tidak dilarang untuk bergaul dengan siapa saja, namun tetap saja kita harus berhati –hati dan tetap selektif dalam bergaul.  Kita juga harus tetap berpegang pada aturan –aturan kebaikan, nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, dan tidak melupakan nilai kebaikan dan aturan yang telah diajarkan oleh orang tua kita. Ini dilakukan karena agar jangan sampai terjadi penyimpangan dalam pergaulan.
           
Kita mengetahui bahwa setiap orang mempunyai sifat, karakter, kebiasaan, norma, dan latar belakang yang berbeda- beda. Daerah asal dan juga lingkungan juga menjadi faktor yang sangat menentukan pergaulann seseorang, baik itu dari lingkungan keluarga, lingkungan teman, lingkungan kerja, maupun lingkungan masyarakat dimana ia tinggal. Oleh karena itu kita tidak bisa menyalahkan orang lain, justru kita yang seharusnya banyak belajar dan bisa selektif, agar mampu membedakan mana orang yang benar-benar baik dan mana orang yang tidak baik, serta mana orang yang pantas menjadi teman bergaul.
            Namun perlu kita ingat, kita tidak boleh menilai orang hanya dari tampak luarnya saja. Kita tidak berhak menilai seseorang begitu saja tanpa adanya proses perkenalan dan pemahanan yang benar-benar. Kita harus memahami orang dengan baik –baik.  Kita harus menjadi seseorang yang kritis dan selektif, termasuk salah satunya adalah dalam bergaul.  Jangan sampai kita bergaul dengan orang yang tidak baik, karena tentu saja itu akan menjerumuskan kita dalam hal yang negatif. Memang benar, kita tidak dapat mengetahui secara pasti dan tidak ada yang menjamin bahwa orang itu benar-benar baik atau tidak.  Tetapi setidaknya kita bisa berpikir dan mampu membedakan mana orang yang berkarakter baik, mana orang yang bersifat baik dan mana orang yang berperilaku positif yang akan membawa dampak positif bagi diri dan lingkungan sekitarnya.
            Apabila kita bergaul dengan orang yang tidak baik, bisa saja menjadi terpengaruh dan terjerumus dalam hal yang tidak baik, yang nantinya akan merugikan. Kita harus selalu berusaha untuk tetap bergaul dengan orang yang baik, dengan kita bergaul dengan orang yang baik, setidaknya kebaikan itu akan menular kepada kita. Banyak sekali menfaat yang dapat didapat dari pergaulan yang baik. Tentunya kita lebih memahami apa arti dari kebaikan dan pentingnya kebaikan bagi setiap manusia. Kita bisa menambah banyak pelajaran, pengalaman, dan pengetahuan baru tentang sebuah arti kebaikan.
            Bergaul dengan orang baik-baik tentu aka membuat hidup kita menjadi bahagia, tenang dan merasa aman. Mulai dari pikiran, kita akan selalu bisa berpikir dengan baik dan senantiasa terus berpikir positif. Berpikir positif akan membuat pikiran kita menjadi rileks, jernih, cemerlang dan selalu memiliki ide kreatif dalam menghadapi segala hal. Berpikir juga membuat kita merasa tenang, aman, dan nyaman, karena kita tidak akan membiarkan pikiran kita untuk berpikir yang macam-macam, apalagi negatif. Hal tersebut karena sudah bisa mengendalikan pikiran kita, dan tidak pernah sekalipun terlintas pikiran jahat.
 Setelah pikiran, yang selanjutnya adalah perkataan. Bagi mereka orang yang baik, mereka tidak akan mengatakan hal yang tidak sepatutnya dikatakan, tidak akanmengatakan kata-kata kasar dan tidak akan berkata menyakiti hati orang lain, baik dalam keadaan apapun ia dapat mengendalikan pikiran dan mengendalikan perkataan mereka. Mereka akan selalu berusaha untuk terus menjaga perasaan  orang lain. Kita juga dapat mengetahui karakter seseorang dari perkataannya. Seorang filsuf dunia yang bernama Plato mengatakan bahwa “Orang bijak berbicara karena memang ada sesuatu untuk dibicarakan, sedangkan orang bodoh berbicara karena ia harus mengatakan sesuatu.” Plato juga menambahkan “Kerendahan seseorang diketahui melalui dua hal, yaitu banyak berbicara tentang hal yang tidak berguna dan bercerita padahal ia tidak ditanya.” Oleh karena itu, kita harus memikirkan betul apa yang akan kita bicarakan, agar tidak menyakiti perasaan siapapun, sehingga apa yang dibicarakan dapat tersampaikan dengan baik. Perlu diingat bahwa mulutmu adalah harimaumu. Jadi jagalah baik-baik. Pikirkan apapun yang akan dibicarakan. Itulah ciri  orang yang baik.
            Ketiga dan yang utama adalah perbuatan yang baik.  Orang yang baik akan selalu berbuat dan bertindak dengan benar, tepat, dan cepat. Ia selalu mempertimbangkan apapun yang akan ia lakukan. Bergaul dengan orang yang baik pastinya akan menularkan kepada kita untuk menjadi lebih baik.
            Oleh karena itu, selalu berhati-hatilah dalam bergaul dengan seseorang, baik itu sahabat, teman ataupun pacar, karena tidak ada yang tau pasti apakah mereka benar-benar baik atau tidak. Selalu ingat juga, janganlah menilai seseorang dari luarnya saja, kenalilah dia, pahamilah dia, baru kita bisa menilai dia seutuhnya. Pastikan bahwa kita sudah bergaul dengan orang yang tepat, orang yang baik, karena apabila kita bergaul dengan orang yang baik, maka nilai kebaikan dan sifat baik dalam diri kita akan bertambah dan bahkan berkembang jauh lebih baik.
            Bergaul dengan orang yang baik sangatlah menyenangkan bukan? Ya tentu saja, bagaimana tidak? Kita akan selalu dalam rasa aman dan nyaman, tanpa ada bayangan  tentang gangguan dan ancaman dari pihak manapun, karena orang baik jarang bahkan hampir tidak mempunyai musuh. Sehingga kita bisa menikmati hidup dengan tenang dan bahagia tanpa ada rasa khawatir yang berlebih, toh kita tidak pernah melakukan hal negative apabila kita bergaul dengan orang yang baik.
            Jadi, sekarang yang perlu kita lakukan adalah melihat diri kita masing-masing, apakah sudah bergaul dengan orang yang tepat apa belum? Jika belum, maka segeralah berpikir sejenak dan segera beranjak untuk bergaul dengan orang yang sekiranya baik, karena itu akan membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik dan akhirnya bisa membuat kita tenang dan bahagia, tanpa adanya rasa khawatir akan segala gangguan dan ancaman di kehidupan ini.








Hari Pertama UAS, Banyak Mahasiswa Belum Siap

Jakarta- Senin (2/7); Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta (STAH DNJ) sedang melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS) hari per...