Rabu, 23 Mei 2018

Mahasiswa Bali Lakukan Riset 3D Printing Logam dan Touchpad Dari Bahan Tekstil

Jakarta-  Rabu, (23/05/2018) Media ramai membicarakan seorang mahasiswa asal Indonesia yang sedang melakukan riset di Jerman.
Putu Teguh Satria Adi adalah mahasiswa Indonesia asal Bali yang beruntung dengan mendapat kesempatan untuk melakukan riset di Universitas yang ada di Jerman dan  kini Ia sedang menempuh studi di RWTH Aachen, Jerman. Di kampus yang terkemuka dalam bidang teknik ini, Putu Teguh terlibat dalam dua penelitian, yakni 3D Printing logam dan juga touchpad dari bahan tekstil.


(Putu Teguh Satria Adi : STAH News)

Saat ditanya oleh media kenapa tertarik kuliah di Teknik Mesin RWTH Aachen?
Ia menjawab "Karena selain saya tertarik dengan fisika saya juga sangat terkesan dengan teknologi-teknologi masa depan. Dan saya melihat teknik mesin adalah salah satu pintu awal untuk menuju kesana. Saya memilih RWTH Aachen karena universitas ini adalah salah satu yang terbaik di dunia untuk bidang teknik mesin. Tidak hanya karena perkuliahannya tetapi juga institusi risetnya. RWTH Aachen punya banyak institusi riset ternama, yang lokasinya di sekitar kampus. Fokus penelitian semua institusi riset disini sangat relevan dengan kebutuhan industri".

Selain itu Putu Teguh juga menjelaskan tentang bagaimana awalnya ia melakukan riset touchpad dari bahan tekstil
"Awalnya ini hanya sebatas tugas kuliah wajib di semester 6, yang disebut project thesis. Tema yang saya garap disini adalah textile touchpad, yaitu sensor sentuh yang bisa diintegrasikan dengan tekstil di kehidupan sehari-hari. Mulai dari interior mobil bahkan nantinya diharapkan bisa diterapkan di pakaian. Sebenarnya sudah ada yang dikomersilkan, misalnya Project Jaquard yang merupakan kerjasama antara Google dan Levi's".


(Putu Teguh Satria Adi : STAH News)

Dari sekian banyaknya tema, Ia memilih tema pengembangan textile touchpad karena ini merupakan riset dasar yang memungkinkan kami memulai benar-benar dari nol. Tentu juga setelah mempertimbangkan kualitas supervisor dan institut riset ITA (Institut untuk Teknologi Tekstil) yang proyek-proyeknya sangat visionaris dan berkelanjutan.
Dengan dukungan yang luar biasa dari supervisor kami dan kerja sama yang sinergis dengan rekan-rekan saya yang sekaligus sahabat dekat saya, kerja kami melampaui target dasar tugas kuliah dan bahkan mampu sejajar dengan riset-riset mahasiswa S3 yang ada di Aachen dalam ajang Innovation Award. Kami berhasil menjadi finalis saat itu. 

Baginya berkuliah di Jerman tidak terlepas dari berbagai kendala dan kesulitan. Tantangan tidak hanya menyangkut situasi saya sebagai perantau yaitu: hidup mandiri, berada jauh dari keluarga dan teman-teman serta tidak bisa aktif kehidupan berbudaya dan beragama di daerahnya sebagai orang Bali. Tidak dapat  dipungkiri tantangan juga datang dari tingkat kesulitan kegiatan perkuliahan serta integrasi dengan rekan-rekan riset di sini.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, kiat-kiat yang Ia lakukan adalah, pertama, Ia berusaha merubah perspektif. Putu selalu melihat keberadaannya disina sebagai kesempatan yang sangat amat besar untuk melihat hal baru dan berusaha selangkah lebih maju tiap harinya, atau singkatnya belajar dan belajar.
Kedua, komunikasi aktif. Berada dalam lingkaran orang-orang hebat disini, tentunya ekspektasi mereka sangat besar. Dia juga tidak pernah mengalami diskriminasi tetapi lebih ke harapan mereka bahwa kualitasnya sejajar. Dari yang ia lihat, bagi mereka tidak terlalu penting siapa yang lebih baik dari siapa. Yang ada hanya yang tahu lebih dulu atau yang belum tahu. Karena itu orang Jerman sangat menekankan komunikasi yang baik. Kalau mereka lebih paham, mereka dengan senang hati memberi tahu tanpa menggurui tapi kalau ada yang mereka belum ketahui, mereka akan langsung bertanya tanpa ragu. Hal-hal positif seperti itu yang selalu saya berusaha untuk tiru.
Ketiga, kemandirian juga sangat penting.

Terakhir juga adalah efektifitas dalam bekerja. Di tengah-tengah kesibukannya dan rekan-rekan risetnya, Putu harus mampu membuat perencanaan untuk beberapa waktu ke depan.
Wawancara dilakukan oleh Nurzakiah Ahmad
(detiknews.com 23/05/2018 17:40)

(Sundari Janur Anggita)

Minggu, 20 Mei 2018

Tabrakan Bruntun 10 Kendaraan di Tol Kebon Jeruk Jakarta (Tugas)

Jakarta- Sebuah kecelakaan beruntun terjadi di jalan tol Kebon Jeruk, Senin, (21/05/2018)  pagi hari tadi sekitar pukul 10.00 WIB, yang melibatkan 10 kendaraan roda empat. Lokasi kecelakaan beruntun ada di bahu jalan tol ke arah Jakarta.

Hasil gambar untuk kecelakaan beruntun kebon jeruk
(STAH News)

Dalam peristiwa kecelakaan ini terdapat 2 pengemudi mobil yang tewas seketika dan pengemudi lainnya mengalami luka-luka. Menurut keterangan saksi kecelakaan ini bermula ketika pengendara mobil sedan mengendarai mobilnya dalam keadaan mengantuk, sehingga ia kehilangan keseimbangan dan mengerem mendadak untuk menghindari mobil yang ada di depannya. Namun dari arah yang sama terdapat mobil boks yang mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang tinggi, sehingga seketika ia langsung menabrak mobil sedan yang mengerem mendadak tersebut, dan disusul oleh 2 minibus, 2 mobil boks dan 4 sedan yang ada dibelakangnya.

Hasil gambar untuk kecelakaan beruntun kebon jeruk
(STAH News)

Akibat dari kecelakaan tersebut terjadi kemacetan panjang sampai 7 KM. Menurut petugas call center Jasa Marga, Dwi menyatakan bahwa "Benar masih ada evakuasi truk di Tol Kebon Jeruk arah Jakarta" saat di hubungi melalui telepon.

(Sundari Janur Anggita)

Jumat, 18 Mei 2018

JANGAN MENYESALI HIDUP


JANGAN MENYESALI HIDUP
 oleh:
Sundari Janur Anggita

Kehidupan adalah sebuah proses, sebuah kesempatan yag diberikan oleh Tuhan kepada kita, agar kita tahu siapa diri kita, siapa Tuhan kita, dan yang paling penting adalah apa tujuan kita diciptakan. Ketika seseorang bertanya tentang kehidupan, maka seketika akan muncul pertanyaan “Apakah hidup perlu dimaknai?”. Pertanyaan tersebut sering kali difikiran oleh banyak orang, saya adalah salah satu orang yang sering memikirkan pertanyaan tersebut. Saya selalu percaya bahwa Tuhan menciptakan kita didunia ini bukan hanya sekedar untuk hidup melainkan ada tujuan besar dibalik itu semua, yaitu kita harus mencari makna dari hidup kita. Sebagian orang berprinsip hidup “go with the flow” menjalani hidup apa adanya. Ungkapan go with the flow sebenarnya ungkapan yang sangat baik, tapi ungkapan ini hanya pas untuk orang-orang yang hidup hanya untuk sekedar mencari rasa nyaman dalam hidupnya, hidup yang biasa dan terkesan biasa-biasa saja.
            Saya selalu berfikir jika kita menikmati hidup yang kita jalani, maka hidup ini akan terasa sangat indah, meskipun terkadang banyak sekali rintangan yang harus kita hadapi. Dan saat itu juga banyak orang yang mengatakan bahwa hidup ini sangat kejam, bahkan sebagian dari mereka sampai menyalahkan Tuhan karena mereka dilahirkan dengan segala kekurangan. Mereka tidak pernah mengerti untuk apa sebenarnya mereka hidup. Karena kekurangan yang mereka alami maka banyak dari mereka yang menyesali hidup. Merunut saya hanya orang-orang yang tidak pernah bersyukur yang menyesal karena telah lahir ke dunia ini. Jika kita bisa selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini, maka kita bisa menikmati hidup kita. Namun jika kita selalu mengeluhkan hidup kita maka kehidupan yang kita jalanipun akan terasa sangat kejam bagi kita.
            Sebagai seorang mahasiswa yang jauh dari keluarga, saya sangat bersyukur karena saat ini saya bisa seperti ini. Jika saya tidak bisa menikmati kehidupan saya saat ini, mungkin saya tidak akan berada disini. Saya sempat berfikir hidup ini kejam, karena selama saya berada jauh dari orang tua banyak sekali hal-hal yang mengharuskan saya untuk bisa hidup mandiri. Sedangkan selama saya berada didekat orang tua, saya selalu mendapatkan kenyamanan sehingga saya tidak mengerti apa arti hidup sesungguhnya. Sekarang setelah pergi jauh dari orang tua banyak sekali pelajaran hidup yang saya dapatkan. Saya jadi mengerti betapa pentingnya saya harus memaknai hidup, karena dengan memaknai hidup saya bisa menjadi seseorang yang jauh lebih baik dan terhindar dari fikiran untuk menyesali hidup yang diberikan oleh Tuhan untuk saya.
            Selain itu memaknai hidup juga membuat saya jadi lebih menghargai sesuatu yang saya miliki. Saya bersyukur karena di setiap kesulitan yang sedang menimpa masih banyak orang yang peduli dan mau membantu saya untuk keluar dari kesulitan saya. Dan diantara orang-orang tersebut salah satu yang selalu memberikan saya motivasi adalah keudua orang tua saya dan keluarga serta orang-orang terdekat yang sangat saya sayangi. Bagi saya orang tua adalah segalanya, karna mereka saya dapat merasakan hidup, dari mereka saya belajar bagaimana caranya saya menghadapi hidup yang katanya terkenal sangat kejam ini. Orang tua selalu memberikan semangat untuk anaknya dalam segala hal, mereka selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Banyak sekali pegorbanan yang mereka lakukan untuk anaknya.
            Jika saya diberikan kesempatan untuk mewujudkan rasa sayang saya kepada orang tua saya, banyak sekali hal yang ingin saya lakukan. Bahkan semua hal yang akan saya lakukanpun tidak sebanding dengan pengorbanan yang mereka berikan kepada saya. Tapi saya selalu berusaha untuk membut orang tua saya selalu tersenyum bangga karena keberhasilan saya. Saya berjanji suatu saat nanti saya akan membuat mereka bahagia dengan apa yang saya dapatkan. Saya sangat tidak mengerti dengan seorang anak yang tidak mau menghormati orang tuanya. Bahkan ada seorang anak yang malu mengakui orang tuanya ketika anak tersebut menjadi seorang yang sukses, mereka tidak berfikir bahwa mereka bisa ada didunia ini karena orang tuanya.
            Namun disaat dia sudah gagal dari kesuksesaannya mereka baru sadar dan menyesali dengan apa yang telah mereka lakukan kepada orang tua mereka. Bagi saya orang-orang seperti ini adalah mereka yang belum tahu arti hidup yang sebenarnya. Saya sangat terharu dengan keadaan yang ada saat ini, banyak sekali orang yang melakukan tindakan yang sangat merugikan dirinya sendiri hanya karena mereka menyesal telah lahir di dunia ini. Salah satu contohnya saat ini banyak orang yang melakukan bunuh diri hanya karena mereka depresi, tidak mampu menerima kesulitan yang mereka dapatkan bahkan hanya karena mereka merasa sakit hati dalam percintaan.
            Sebenarnya jika mereka mau berserah diri, bersyukur, dan menjalani hidup dengan ikhlas maka mereka akan mendapatkan kebahagiaan. Jika kita selalu berfikir hidup ini tak adil, kejam, penuh dengan kesulitan, maka semua itu akan menimpa pada diri kita, karena sugesti kita adalah doa kita kepada Tuhan. Maka dari itu jika kita selalu berfikir positif  maka kita akan mendapatkan arti hidup yang sebenarnya. Hidup yang indah, bahagia, nyaman dan aman adalah impian semua orang. Semua itu bisa kita dapatkan jika kita bersungguh-sunguh dalam menjalani apa yang di berikan kepada kita.
            Jadi untuk apa kita menyesali hidup jika sebenarnya kita sudah mendapatkan apa yang kita inginkan. Jangan pernah berfikir bahwa Tuhan itu tak adil, jangan pernah menyalahkan siapapun, karena sesungguhnya yang membuat hidup ini tak adil adalah diri kita sendiri. Maka dari itu coba belajarlah memaknai hidup, hargai orang-orang disekitarmu, syukuri apa yang kamu miliki saat ini, dan jagalah semua itu. Ketika kesulitan datang menghampiri, ingatlah banyak orang yang menyangi kita, terutama orang tua kita, mereka sangat mengharapkan kesuksesan anaknya. Jadi jangan pernah melakukan hal-hal yang membuat sulit hidupmu sendiri.
Always do your best, and let God do next and The more we are grateful, the more happiness we get.


(Sundari Janur Anggita_10.01)


Hari Pertama UAS, Banyak Mahasiswa Belum Siap

Jakarta- Senin (2/7); Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta (STAH DNJ) sedang melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS) hari per...