Putu Teguh Satria Adi adalah mahasiswa Indonesia asal Bali yang beruntung dengan mendapat kesempatan untuk melakukan riset di Universitas yang ada di Jerman dan kini Ia sedang menempuh studi di RWTH Aachen, Jerman. Di kampus yang terkemuka dalam bidang teknik ini, Putu Teguh terlibat dalam dua penelitian, yakni 3D Printing logam dan juga touchpad dari bahan tekstil.
(Putu Teguh Satria Adi : STAH News)
Saat ditanya oleh media kenapa tertarik kuliah di Teknik Mesin RWTH Aachen?
Ia menjawab "Karena selain saya tertarik dengan fisika saya juga sangat terkesan dengan teknologi-teknologi masa depan. Dan saya melihat teknik mesin adalah salah satu pintu awal untuk menuju kesana. Saya memilih RWTH Aachen karena universitas ini adalah salah satu yang terbaik di dunia untuk bidang teknik mesin. Tidak hanya karena perkuliahannya tetapi juga institusi risetnya. RWTH Aachen punya banyak institusi riset ternama, yang lokasinya di sekitar kampus. Fokus penelitian semua institusi riset disini sangat relevan dengan kebutuhan industri".
Selain itu Putu Teguh juga menjelaskan tentang bagaimana awalnya ia melakukan riset touchpad dari bahan tekstil
"Awalnya ini hanya sebatas tugas kuliah wajib di semester 6, yang disebut project thesis. Tema yang saya garap disini adalah textile touchpad, yaitu sensor sentuh yang bisa diintegrasikan dengan tekstil di kehidupan sehari-hari. Mulai dari interior mobil bahkan nantinya diharapkan bisa diterapkan di pakaian. Sebenarnya sudah ada yang dikomersilkan, misalnya Project Jaquard yang merupakan kerjasama antara Google dan Levi's".
(Putu Teguh Satria Adi : STAH News)
Dari sekian banyaknya tema, Ia memilih tema pengembangan textile touchpad karena ini merupakan riset dasar yang memungkinkan kami memulai benar-benar dari nol. Tentu juga setelah mempertimbangkan kualitas supervisor dan institut riset ITA (Institut untuk Teknologi Tekstil) yang proyek-proyeknya sangat visionaris dan berkelanjutan.
Dengan dukungan yang luar biasa dari supervisor kami dan kerja sama yang sinergis dengan rekan-rekan saya yang sekaligus sahabat dekat saya, kerja kami melampaui target dasar tugas kuliah dan bahkan mampu sejajar dengan riset-riset mahasiswa S3 yang ada di Aachen dalam ajang Innovation Award. Kami berhasil menjadi finalis saat itu.
Baginya berkuliah di Jerman tidak terlepas dari berbagai kendala dan kesulitan. Tantangan tidak hanya menyangkut situasi saya sebagai perantau yaitu: hidup mandiri, berada jauh dari keluarga dan teman-teman serta tidak bisa aktif kehidupan berbudaya dan beragama di daerahnya sebagai orang Bali. Tidak dapat dipungkiri tantangan juga datang dari tingkat kesulitan kegiatan perkuliahan serta integrasi dengan rekan-rekan riset di sini.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, kiat-kiat yang Ia lakukan adalah, pertama, Ia berusaha merubah perspektif. Putu selalu melihat keberadaannya disina sebagai kesempatan yang sangat amat besar untuk melihat hal baru dan berusaha selangkah lebih maju tiap harinya, atau singkatnya belajar dan belajar.
Kedua, komunikasi aktif. Berada dalam lingkaran orang-orang hebat disini, tentunya ekspektasi mereka sangat besar. Dia juga tidak pernah mengalami diskriminasi tetapi lebih ke harapan mereka bahwa kualitasnya sejajar. Dari yang ia lihat, bagi mereka tidak terlalu penting siapa yang lebih baik dari siapa. Yang ada hanya yang tahu lebih dulu atau yang belum tahu. Karena itu orang Jerman sangat menekankan komunikasi yang baik. Kalau mereka lebih paham, mereka dengan senang hati memberi tahu tanpa menggurui tapi kalau ada yang mereka belum ketahui, mereka akan langsung bertanya tanpa ragu. Hal-hal positif seperti itu yang selalu saya berusaha untuk tiru.
Ketiga, kemandirian juga sangat penting.
Terakhir juga adalah efektifitas dalam bekerja. Di tengah-tengah kesibukannya dan rekan-rekan risetnya, Putu harus mampu membuat perencanaan untuk beberapa waktu ke depan.
Terakhir juga adalah efektifitas dalam bekerja. Di tengah-tengah kesibukannya dan rekan-rekan risetnya, Putu harus mampu membuat perencanaan untuk beberapa waktu ke depan.
Wawancara dilakukan oleh Nurzakiah Ahmad
(detiknews.com 23/05/2018 17:40)
(Sundari Janur Anggita)
(detiknews.com 23/05/2018 17:40)
(Sundari Janur Anggita)