KEPEMIMPINAN HINDU
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERASI MUDA HINDU
DI WILAYAH KAB. PRINGSEWU
Dosen
Pengampu :
Prof.Dr.I
Made Kartika Diputra Dipl-ing
Disusun
Oleh:
Sundari
Janur Anggita
1509.10.0038
Penerangan
Agama Hindu
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Keberadaan Hindu tidak terlepas dari umat dan generasi
penerusnya saat ini, Hindu dapat berkembang diseluruh pelosok Indonesia , bahkan sampai ke
daerah-daerah terpencil dapat kita temukan keberadaan umat Hindu walaupun dalam
jumlah yang kecil. Hindu di Indonesia sering disebut sebagai kelompok minorotas
karena memang secara kuantitas saat ini jumlah umat Hindu lebih sedikit. Ada beberapa penyebab
yang menjadikan kuantitas umat Hindu semakin menurun, diantaranya: lemahnya
sraddha dan bhakti, banyak terjadi pindah agama, rendahnya tingkat pendidikan,
permasalahan ekonomi, belum berfungsinya lembaga ataupun organisasi bernafas
Hindu secara maksimal, dll. Permasalahan tersebut kemudian menjadi kompleks
karena umat Hindu belum mau berusaha keras untuk memperbaikinya satu persatu
khususnya terhadap generasi muda.
Generasi muda semestinya
memiliki sikap yang kuat dalam menghadapi kenyataan, memahami nilai-nilai
budaya bangsa, bersedia berkompetisi untuk knowledge based society dan
memiliki kepribadian yang pasti. Intinya ialah generasi muda yang mampu
memelihara harmonisasi kehidupan dan mampu menjadi manusia berakhlak yang
berpegang teguh pada norma mulia dan patuh serta taat beragama. Sebagai harapan
bangsa, para pemuda Indonesia
harus selalu melatih kepemimpinan dalam dirinya. Selalu senantiasa meningkatkan
jiwa kepemimpinan yang dekat dengan rakyat. Sebagai contoh, seorang pemimpin
yang bijaksana adalah tidak hanya sekedar menduduki singgsana namun tetap
konsisten untuk memperhatikan nasib rakyat. Sebuah perubahan seharusnya tidak
menunggu banyak orang untuk berubah. Generasi muda yang berkualitas akan
bergerak dengan sendirinya beserta kalangan pemuda yang teguh komitmen untuk
merintis perubahan demi kejayaan Bangsa.
Kondisi umat Hindu di Jawa,
Bali dan Sumatra khususnya bagi generasi
mudanya mengalami krisis panutan. Menurut Sugiyono, sudah banyak tradisi
keagamaan Hindu ynag sudah bergeser dari konsep dasarnya dalam kurun waktu yang
cukup lama.Umat Hindu tidak mendapat pembinaan agama yang bersistem dan
kontinyu. Pembinaan yang selama ini diberikan sangat tradisional yang hanya
berupa ritual saja. Pembinaan pendidikan dan praktek keagamaan menekankan
kepada ritual upacara semata, hal ini mengakibatnya banyak generasi muda yang
enggan untuk mengikutinya.
Seperti halnya di daerah
kabupaten Pringsewu, provinsi Lampung yang masyarakat didalamnya dominan suku
Jawa. Awalnya umat Hindu di Pringsewu bisa dibilang sangat banyak, namun
seiring berjalan waktu kini umat Hindu hanya tinggal sedikit, semua itu terjadi
karena banyak umat yang melakukan konversi agama. Lemahnya pengetahuan umat
Hindu tentang agama serta rendahnya ekonomi masyarakat membuat mereka lebih
memilih meninggalkan agama Hindu untuk berpindah ke agama lain. Dengan adanya
masalah tersebut, dalam paper ini akan mengkaji “Upaya Meningkatkan Kemampuan Generasi Muda Hindu Untuk Mencegah
Terjadinya Konversi Agama di Wilayah Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung”, karena
mengingat pentingnya pendidikan yang harus dicapai oleh generasi muda Hindu,
supaya tidak akan banyak lagi umat yang melakukan konversi agama.
1.2
Rumusan
Masalah
1.2.1 Bagaimana meningkatkan kemampuan generasi
muda Hindu supaya tidak terjadi konversi agama di wilayah Kabupaten Pringsewu
Provinsi Lampung ?
1.3
Tujuan
1.3.1 Mengetahui upaya meningkatkan kemampuan
generasi muda Hindu agar tidak terjadi konversi di wilayah Kabupaten Pringsewu
Provinsi Lampung.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Keadaan
Masyarakat Hindu Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung
Kabupaten
Pringsewu merupakan salah satu dari 15 daerah otonom kabupaten/kota di Provinsi
Lampung. Kabupaten Pringsewu yang beribukota di kota Pringsewu, berjarak 38 km dari ibukota Provinsi
Lampung, Bandar Lampung, mempunyai luas wilayah 625 km2, berpenduduk kurang
lebih 475.353 jiwa .
Kabupaten Pringsewu terdiri dari 131 desa/kelurahan, yang tersebar di 9 kecamatan, yakni masing-masing Kecamatan Pringsewu, Pagelaran, Pagelaran Utara, Pardasuka, Gadingrejo, Sukoharjo, Ambarawa, Adiluwih, dan Kecamatan Banyumas.Kabupaten Pringsewu berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah di sebelah utara, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pesawaran, di sebelah barat dan selatan berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus.
Kabupaten Pringsewu terdiri dari 131 desa/kelurahan, yang tersebar di 9 kecamatan, yakni masing-masing Kecamatan Pringsewu, Pagelaran, Pagelaran Utara, Pardasuka, Gadingrejo, Sukoharjo, Ambarawa, Adiluwih, dan Kecamatan Banyumas.Kabupaten Pringsewu berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah di sebelah utara, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pesawaran, di sebelah barat dan selatan berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus.
Masyarakat
yang tinggal di Kabupaten Pringsewu lebih dominan suku Jawa, meskipun tidak
hanya suku Jawa saya melainkan juga terdiri dari suku Lampung, Sunda dan Bali . Sedangkan saat ini umat Hindu yang ada di Pringsewu
berjumlah sekitar 714 KK atau jika dihitung jiwa sekitar 2.285 Jiwa. Saat ini
umat Hindu paling banyak berada di Kecamatah Sukoharjo dengan jumlah umat
sekitar 204 KK setara dengan 659 Jiwa. Data tersebut diperoleh dari Parisada
Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Pringsewu. Dan saat ini, pemuda Hindu
yang ada di Kabupaten Pringsewu juga cukup lumayan banyak, sekitar 528 Jiwa.
Umat
Hindu di Kabupaten Pringsewu sangat jarang sekali yang bekerja sebagai seorang
PNS, melaikan selama ini mereka hanya menjadi seorang buruh tani ataupun kuli
bangunan serta sebagai pedagang untuk mencukupi kehidupan keluarganya. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kondisi perokonomian umat Hindu disana bisa dibilang
sangat rendah, karena itu banyak dari mereka yang memilih mekukan konversi
agama dengan menikah bersama umat lain hanya karena orang tersebut dapat
mengangkat drajatnya untuk tidak lagi menjadi seorang buruh.
2.2 Faktor Penyebap Terjadinya Konversi Agama
di Wilayah Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung
Saat ini tidak menutup
kemungkinan bahwa akan banyak umat Hindu yang melakukan konversi agama dengan
berbagai macam alasan, berikut adalah factor-faktor penyebab terjadinya
konversi agama di wiliyah Kabupaten Pringsewu :
2.2.1
Faktor Pendidikan
Salah satu
alasan umat Hindu melakukan konversi agama dikarenakan lemahnya pengetahuan
tentang agama oleh umat tersebut. Hal ini terjadi karena kurangnya kepedulian
pemerintah tentang fasilitas untuk pasraman-pasraman di wilayah Kabupaten
Pringsewu. Selama ini Pasraman dilakukan didalam Pura, karena belum memiliki
gedung untuk dijadikan tempat pasraman. Semua itu menyebabkan kurangnya minat
belajar siswa untuk melakukan pasraman. Serta banyaknya siswa yang memilih
mengikuti belajar agama lain saat di berada disekolah mereka masing-masing.
Karena sampai saat ini bisa dibilang msih banyak sekalo sekolah-sekolah di
kabupaten Pringsewu yang tidak memiliki Guru Agama Hindu. Sehingga tidak heran
jika banyak anak yang hanya menyelesaikan sekolahnya sampai SMP bahkan hanya
sampai SD. Mereka tidak mau lanjut ke Sekolah Menengah Atas (SMA) karena
menurut mereka bekerja membantu orang tua jauh lebih penting dibandingkan harus
lanjut ke sekolh yang membutuhkan biaya yang sangat banyak.
2.2.2
Faktor Ekonomi
Banyaknya umat
hindu yang hanya bekerja sebagai seorang buruh tani, kuli bangunan, serta
pedagang, menjadi salah satu alasan umat Hindu melakukan konversi agama.
banyaknya generasi muda Hindu yang hanya menyelesaikan pendidikannya di tingkat
SD dan SMP membuat mereka semua mengikuti jejak orang tuanya yaitu menjadi
seorang buruh. Sedangkan para remaja Putri memilih untuk menikah diusia dini
dan menikah dengan pasangan yang beda agama namun berkecukupan, dikarenakan
mereka tidak ingin membuat orang tuanya merasa terbebani sertamereka tidak mau
hidup miskin seperti orang tua mereka. Faktor ekonomi merupakan salah satu
faktor utama penyebab terjadinya konversi agama yang dilakukan oleh umat Hindu
diwilayah Kabupaten Pringsewu. Karena saat ada pemuda yang ingin melanjutkan
sekolahnya mereka memilih bekerja setelah mengingat bahwa kedua orang tuanya
tidak akan sanggup membiayai sekolahnya, sedangkan mereka yang tidak mau hidup
susah lebih memilih menikah dengan orang kaya yang memiliki perbedaan agama,
mereka rela berpindah agama hanya karena ingin mengangkat drajat hidupnya.
2.2.3
Faktor Sosial
Penyebab
terjadinya konversi agama selanjutnya yaitu faktor social, hal ini terjadi
karena selama ini umat Hindu di Kabupaten Pringsewu selalu merasa terisolir
dengan umat lain. Selain itu, selama ini ketika pemerintah memberikan bantuan
baik berupa uang ataupun tunjangan kesehatan dan pendidikan, umat Hindu selalu
menjadi urutan terakhir dibandingkan dengan agama mayoritas. Dan semua ini
membuat umat Hindu yang merasa hidupnya sangat susah dan membutuhkan tunjangan
tersebut memilih pindah agama. Banyak umat Hindu yang tergiur dengan
rayuan-rayuan dari agama mayoritas untuk pindah agama, hanya karena mereka
tidak ingin dikucilkan.
2.3 Upaya
Meningkatkan Kemampuan Generasi Muda Hindu Supaya Tidak Terjadi Konversi di
Wilayah Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung
Mengingat generasi muda Hindu
adalah salah satu target utama yang mudah untuk dikonversi keagama lain, maka
harus ada upaya untuk meningkatkan kemampuan generasi muda Hindu di wilayah
Kabupaten Pringsewu. Berikut adalah upaya meningkatkan kemampuan generasi muda
Hindu untuk mencegah terjadinya konversi agama di wilayah Kabupaten Pringsewu
Provinsi Lampung :
2.3.1
Memberikan Fasitas Pendidikan
Saat ini
kurangnya pengetahuan tentang agama Hindu menjadi penyebab para generasi muda
Hindu dengan mudah melakukan konversi agama, oleh sebab itu pemberian materi
tentang agama Hindu seharusnya di terapka diseluruh sekolah sekolah yang
memiliki siswa yang beragama Hindu di wilayah Kabupaten Pringsewu. Selain itu
mengubah pola pembelajaran yang dilakukan di pasraman dimana sebaiknya para
mahasiswa Hindu bisa turun secara langsung untuk mengajar dengan metode-metode
masa kini yang bisa membuat minat siswa tersebut mau untuk pergi kepasraman.
Dan kepada pemerintah daerah seharusnya memberikan bantuan berupa gedung di
setiap Pura Kecamatan untuk dijadikan sebagai gedung Pasraman. Dengan memiliki
pengetahuan yang cukup tentang agama Hindu pasti generasi muda Hindu tidak akan
mudah tergiurdengan rayuan-rayuan umat mayoritas untuk berpindah agama, dan
apabila semua itu benar terjadi maka tidak menutup kemungkin generasi muda
Hindu di wilayah Kabupaten Pringsewu akan mampu bersaing dengan pemuda umat
lainnya.
2.3.2
Mengadakan Program Beasiswa
Meningat bahwa
banyak generasi muda Hindu yang tidak dapat melanjutkan pendidikan dikarenakan
tidak memiliki biaya, maka memberikan beasiswa kepada siswa Hindu merupakan
cara yang baik untuk mengajak generasi muda Hindu menyelesaikan pendidikannya
sampai ke Perguruan Tinggi. Semakin tinggi pendidikan yang mereka lakukan, maka
pola pikir mereka akan berubah dan dari situ generasi muda Hindu tidak akan
melakukan konversi agama.
2.3.3
Memberikan Penyuluhan Tentang Agama Hindu
Kurangnya
pemahaman tentang agama Hindu membuat banyak umat yang melakukan konversi
agama, sehingga keberadan penyuluh sangatlah penting. Dengan mengadakan
sosialisasi tentang agama, seperti mengajak para umat terutama pemuda Hindu
dengan cara melakukan perjalanan spiritual, membuat ajang minat bakat pemuda,
serta kegiatan lainnya yang dapat menarik minat para pemuda Hindu.
2.3.4
Mengajak Generasi Muda Hindu Bergoganisai
Organisasi
merupakan salah stu carayang ampuh untuk menjadi wadah berkreasi bagi para
pemuda. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa umat Hindu memiliki wdah untuk
pemuda Hindu, seperti PERADAH, KMHDI serta masih banyak lagi. Mengajak pemuda
Hindu melakukan organisasi membuat mereka menjadi memiliki banyak pengalaman
tentang agama serta membuat mereka menjadi pemuda yang kreatif, aktif
sertakritis dalam menghadi permasalah yang ada. Selain itu, dengan berorganisasi
mereka juga bisa membantu memberikan pengetahuan tentang agama untuk orang tua
mereka.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kabupaten
Pringsewu merupakan salah satu dari 15 daerah otonom kabupaten/kota di Provinsi
Lampung. Kabupaten Pringsewu yang beribukota di kota
Pringsewu, Masyarakat yang tinggal di Kabupaten Pringsewu lebih dominan suku
Jawa, meskipun tidak hanya suku Jawa saya melainkan juga terdiri dari suku
Lampung, Sunda dan Bali . Sedangkan saat ini
umat Hindu yang ada di Pringsewu berjumlah sekitar 714 KK atau jika dihitung
jiwa sekitar 2.285 Jiwa. Saat ini umat Hindu paling banyak berada di Kecamatah
Sukoharjo dengan jumlah umat sekitar 204 KK setara dengan 659 Jiwa. Data
tersebut diperoleh dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Pringsewu.
Dan saat ini, pemuda Hindu yang ada di Kabupaten Pringsewu juga cukup lumayan
banyak, sekitar 528 Jiwa.
Faktor
penyebap terjadinya konversi agama di wilayah Kabupaten Pringsewu Provinsi
Lampung yaitu faktor pendidikan, faktor ekonomi sertafaktor social. Upaya
meningkatkan kemampuan generasi muda Hindu supaya tidak terjadi konversi di wilayah
Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung.